HMJ Ilmu Hukum UTU mengikuti Diskusi Publik di Universitas Syiah Kuala
Banda
Aceh - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum
Falkutas Ilmu Sosial dan Politik – Universitas Teuku Umar (FISIP-UTU),
mengikuti acara Diskusi Publik yang diadakan oleh Lembaga Konsultasi dan
Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala pada Rabu (21/03/20
18)
bertempat di Aula Falkutas Hukum Universitas Syiah Kuala. Diskusi tersebut
mengangkat tema “ Revisi UU MD3 : Quo Vadis Demokrasi Indonesia”, acra ini
turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Hukum Unsyiah Prof. Dr. Ilyas, S.H., M.Hum. , Kemenkumham Kota Banda
Aceh, KNPI kota banda Aceh, dan KIP Banda Aceh.
Dekan Falkutas
Hukum Unsyiah Menerangkan bahwa” UU MD3 ini telah masuk salon sebanyak 2 kali
untuk mempercantik diri,dimana ada 3 hal yang aneh di dalamnya. Jadi mari kita
cari tahu apakah itu bisul yang berbau tidak sedap atau hiasan Tahi Lalat untuk
menambah cantiknya UU MD3 ini”`
Ketua LKBH Unsyiah
Kurniawan S. S.H.,LL.M mengatakan, Kegiatan ini merupakan salah satu wujud Pengabdian Unsyiah melalui fakultas Hukum
dalam bentuk memberikan layanan bantuan hukum, sekaligus merespon berbagai
polemik Hukum baik dalam skala regional maupun skala nasional.
“Kita mengamati
dari berbagai media terkait UU MD3 yang sudah sah menjadi UU. Maka kegiatan ini
merupakan tanggung jawab Unsyiah dalam rangka membuat penceraha, gagasan, atau
kritikan yang berguna bagi pengembangan hukum Indonesia ke depan,” Ujar
Kurniawan
Acara yang dibuka
oleh Dekan Falkutas Hukum Unsyiah diisi
oleh beberapa pemateri yaitu:
Prof. Dr.Syahrizal
Abbas, S.H., M.Hum sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni Lembaga Ketahanan
Nasional (IKAL) Komisariat Aceh.
A Hamid Zein, S.H., M.Hum,Sebagai Ketua Umum
Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Hukum (IKAKUM) Unsyiah.
Zulfikar Sawang,
S.H Sebagai Ketua PERADI DPC Kota Banda Aceh.
Chanda Darusman S.
S.H., M.H sebagai Ketua YLBHI - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Banda Aceh
Zainal Abidin,
S.H., M.SI Sebagai Akademisi Hukum Tata Negara (HTN) Unsyiah.
Zulfata S.UD., M.AG Sebagai Intelektual Muda Himpunan Mahasiswa
Islam.
Ketua Umum PERADI
Aceh Zulfikar Sawang, S.H. sebagai Salah satu pemateri menyampaikan bahwa ada
yang sakit dari demokrasi indonesia itu sendiri,saya merasa ada budaya yang
menghambat demokrasi inddonesia dimana ini sangat berbahaya bagi kelansungan
sisetem demokrasi apalagi menghadap pemilihan tahun 2019 nanti.
Comments
Post a Comment